LINGGA, MTONENEWS.COM– Terpilih kembali sebagai Bupati Lingga untuk masa jabatan 2025–2030, M. Nizar menegaskan komitmennya untuk membawa Kabupaten Lingga ke arah yang lebih maju dan mandiri. Memasuki periode kedua kepemimpinannya, berbagai program prioritas terus digalakkan, mulai dari pembangunan desa, penguatan layanan kesehatan, pembentukan Koperasi Merah Putih, hingga pemberdayaan UMKM lokal.
Salah satu bentuk nyata dukungan Bupati Lingga terhadap percepatan pembangunan adalah kolaborasi dengan TNI dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Kegiatan ini dinilai efektif dalam mempercepat pembangunan infrastruktur dasar di wilayah terpencil. Jalan, jembatan, dan fasilitas umum dibangun dengan semangat gotong royong bersama masyarakat dan TNI.
Penutupan kegiatan TMMD ke-124 oleh Kodim 0315/Tanjungpinang di Desa Panggak Laut pada 4 Juni 2025 menjadi penanda selesainya program yang telah berlangsung selama 30 hari sejak 6 Mei 2025. Bupati Nizar yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi atas kontribusi TNI dalam mempercepat pembangunan desa-desa di Lingga.
Dansatgas TMMD ke-124, Letkol Inf Abdul Hamid, S.I.P., dalam laporannya menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Kodim 0315/Tanjungpinang dan didukung dana sebesar Rp1 miliar dari APBD Kabupaten Lingga serta Rp474,5 juta dari Komando Atas. Sebanyak 150 personel dikerahkan demi suksesnya kegiatan tersebut.
Tidak hanya pembangunan fisik, Bupati Lingga juga menaruh perhatian besar terhadap sektor kesehatan masyarakat. Salah satunya melalui pembinaan Posyandu di setiap desa, yang diperkuat melalui pelatihan kader, penyediaan alat kesehatan, hingga edukasi gizi dan tumbuh kembang anak. Langkah ini menjadi strategi jangka panjang dalam meningkatkan kualitas hidup generasi masa depan.
Di sisi ekonomi, Pemerintah Kabupaten Lingga turut bergerak cepat dalam menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang pembentukan Koperasi Merah Putih. Sosialisasi di seluruh kecamatan, kelurahan, dan desa digelar sebagai upaya mendorong terbentuknya koperasi berbasis desa sebelum batas waktu pada 31 Mei 2025.
Sosialisasi yang berlangsung di Gedung Daerah Dabo Singkep pada 16 Mei 2025 ini merupakan sinergi antara pusat dan daerah dalam memperkuat ketahanan pangan serta ekonomi nasional. Bupati Nizar menjelaskan bahwa koperasi ini diharapkan menjadi wadah ekonomi produktif yang berpihak kepada masyarakat kecil dan pelaku usaha lokal.
“Koperasi Merah Putih bukan sekadar koperasi biasa. Ini adalah gerakan ekonomi berbasis gotong royong yang memperkuat fondasi kemandirian masyarakat,” ujar Bupati dalam sambutannya. Ia menambahkan, koperasi ini harus transparan, akuntabel, dan menjadi bagian penting dari ekonomi desa.
Sementara itu, dalam rangka penguatan sektor UMKM, Pemkab Lingga melalui Dekranasda mengirimkan dua pengrajin Tudung Manto terbaik ke Program Inkubasi Wastra, Fesyen, dan Mamin Olahan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Kepri. Program ini digelar sejak 5 Mei 2025 dan menjadi sarana peningkatan kompetensi pelaku UMKM lokal.
Kedua pengrajin, Leni Rusnika dan Siti Azzahra Amelia, mengikuti pelatihan intensif mulai dari desain, teknik pewarnaan, hingga kolaborasi produksi. Hal ini merupakan bentuk nyata dari upaya Pemkab Lingga dalam memajukan industri kreatif berbasis budaya lokal agar mampu bersaing di pasar nasional.
Menurut Bupati Nizar, UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah. Ia menegaskan pentingnya membangun sistem pendukung agar pelaku usaha kecil tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan berkembang. “Kami ingin UMKM Lingga naik kelas, masuk ke pasar digital, dan mengangkat identitas budaya lokal sebagai kekuatan dagang,” jelasnya.
Dengan pendekatan yang menyeluruh dan partisipatif, Bupati M. Nizar membawa semangat baru dalam mewujudkan Lingga yang maju, sehat, dan mandiri. Program-program strategis yang dijalankan bukan hanya menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga menciptakan pondasi ekonomi dan sosial yang berkelanjutan untuk masa depan daerah.
(Red)