Lingga – Pemerintah Kabupaten Lingga terus berkomitmen untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Pemerintah Daerah. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga tahun 2021-2026, evaluasi capaian kinerja strategis dilakukan terhadap 19 sasaran strategis dengan 42 indikator kinerja. Capaian tersebut meliputi program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2022.
Dalam laporan evaluasi tersebut, fokus pengukuran dan analisis capaian kinerja didasarkan pada RPJMD Kabupaten Lingga yang baru, yakni RPJMD 2021-2026. Analisis capaian kinerja ini dilakukan berdasarkan per Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Pemerintah Kabupaten Lingga tahun 2022.
Pendidikan menjadi salah satu sektor yang sangat diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Lingga. Pendidikan merupakan sarana utama dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah tersebut. SDM yang berkualitas akan memberikan nilai tambah jika memiliki kemampuan, keterampilan, serta wawasan yang sesuai dengan kebutuhan berbagai bidang, Kamis (05/09/24).
Salah satu indikator penting yang menggambarkan dimensi pendidikan adalah Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS). HLS diartikan sebagai lamanya masa pendidikan yang diharapkan dijalani oleh anak-anak di masa depan. Sementara RLS menggambarkan jumlah tahun pendidikan formal yang telah ditempuh oleh penduduk.
Kabupaten Lingga menunjukkan tren positif dalam peningkatan HLS dan RLS. Dari tahun 2013 hingga 2022, HLS meningkat sebesar 1,24 tahun, sementara RLS meningkat 1,72 tahun. Peningkatan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan peningkatan di Provinsi Kepulauan Riau secara keseluruhan, yang hanya mencatat peningkatan sebesar 0,73 tahun untuk HLS dan 0,74 tahun untuk RLS.
Pada tahun 2022, HLS di Kabupaten Lingga mencapai 12,61 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak berusia 7 tahun yang mulai bersekolah diperkirakan akan menjalani pendidikan hingga 12,61 tahun atau setara dengan menyelesaikan jenjang pendidikan SMA. Sementara itu, RLS Kabupaten Lingga mencapai 7,12 tahun, setara dengan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pendidikan hingga kelas VII atau SMP.
Dibandingkan dengan tahun 2021, RLS di Kabupaten Lingga meningkat sebesar 0,24 tahun. Namun, angka ini masih belum mencapai target nasional wajib belajar 9 tahun. Jika dibandingkan dengan kabupaten atau kota lain di Kepulauan Riau, Lingga masih menduduki posisi terendah.
Pemerintah Kabupaten Lingga menyadari bahwa pembangunan sistem pendidikan masih perlu dioptimalkan. Salah satu langkah penting yang perlu dilakukan adalah meningkatkan ketersediaan fasilitas pendidikan yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja HLS dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah peningkatan kualitas pendidikan dan tenaga kependidikan melalui pelatihan dan bimbingan teknis (bimtek). Pemerintah juga telah melakukan pemerataan pendistribusian Kepala Sekolah dan Guru di berbagai jenjang pendidikan.
Meskipun target HLS tercapai, ada beberapa kendala yang masih dihadapi. Banyak guru yang belum memiliki sertifikasi pendidik, serta distribusi guru yang belum merata. Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Kabupaten Lingga melalui Dinas Pendidikan telah melakukan uji kompetensi bagi guru yang akan mengikuti Program Profesi Guru dalam Jabatan (PPDGJ) dan merekrut guru bidang studi melalui program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Data dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Lingga menunjukkan peningkatan Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs pada tahun 2022, yaitu sebesar 95,29%. Ini menunjukkan kenaikan 0,07% dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebesar 95,22%. Sementara itu, Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI pada tahun 2022 tetap stabil di angka 0,01%, sama seperti tahun 2021. Sedangkan APS SMP/MTs mengalami penurunan sebesar 0,02%, dari 0,19% pada tahun 2021 menjadi 0,17% pada tahun 2022.
Peningkatan kinerja indikator Rata-Rata Lama Sekolah juga didukung oleh beberapa faktor, antara lain pelaksanaan pendidikan gratis bagi siswa SD dan SMP, penyediaan seragam dan perlengkapan sekolah, serta program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang memberikan kemudahan dalam pengelolaan pendidikan. Selain itu, peningkatan kualitas sarana dan prasarana sekolah melalui anggaran APBN, DAK, dan APBD juga turut mendukung pencapaian ini.
Program Indonesia Pintar (PIP) yang ditujukan untuk siswa dari keluarga kurang mampu juga berkontribusi dalam menurunkan angka putus sekolah. Namun, kendala masih ditemukan, seperti rendahnya partisipasi orang tua dalam mendukung pendidikan anak serta kondisi geografis Kabupaten Lingga yang terdiri dari banyak pulau, yang menghambat akses ke sekolah.
Untuk mengatasi berbagai hambatan dalam pencapaian indikator kinerja pendidikan, Pemerintah Kabupaten Lingga telah melakukan beberapa upaya strategis. Di antaranya, menyusun program sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil. Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk pengadaan transportasi laut bagi siswa, serta biaya operasionalnya.
Pemerintah Kabupaten Lingga juga terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan sarana dan prasarana, serta program pelatihan bagi tenaga pendidik. Hal ini dilakukan agar kualitas SDM di Kabupaten Lingga semakin meningkat dan mampu bersaing di berbagai bidang.
Meskipun capaian kinerja pendidikan di Kabupaten Lingga menunjukkan peningkatan yang signifikan, tantangan masih ada. Pemerintah Kabupaten Lingga tetap berkomitmen untuk mengatasi kendala yang ada, termasuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan memperbaiki akses pendidikan di daerah terpencil.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Pemerintah Kabupaten Lingga optimis bahwa target pembangunan pendidikan di wilayah ini dapat tercapai. Peningkatan kualitas pendidikan akan berdampak positif pada kualitas SDM, yang pada akhirnya akan mendorong kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lingga di masa depan.
Penulis : Ari