Lingga – Ponpes Baitul Mukhlasin Desa Musai Lingga kini tepat berusia 1 (satu) tahun. Pada momen bahagia itu digelar tabligh akbar dan sekaligus wisuda santri MDA Al Furqon Musai, Ahad(12/6).
Hadir ditengah undangan M.Yunus utusan Kanwil Kemenag Provinsi Kepri, Siswandi Asisten Setda Lingga, Zahid Kasubbag TU Kemenag Lingga, MUI Kabupaten Lingga, LAM Kabupaten Lingga, Majlis Taklim Kecamatan Lingga, Lingga Utara, Lingga Timur, Senayang, para kades dan BPD desa sekitar.
Pada sambutannya, Ketua panitia Ust. Yuswadarma mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat dan undangan yang hadir. “Bersyukur atas 1 (satu) tahun berdirinya pesantren. Penuh lika-liku, suka duka yang kita rasakan selama ini.
Saya atas nama pribadi dan keluarga besar Ponpes Baitul Mukhlasin mengucapkan ribuan terimakasih atas partisipasi masyarakat Desa Musai dan kerja keras wali santri,”kata Yuswadarma.
Ketua Yayasan, Ust. Dhasmaroni Jaya dalam sambutannya bercerita banyak tentang awal berdirinya pesantren hingga saat ini.
“Butuh totalitas, fokus dan serius. Keridhoan dan keberkahan dari Allah SWT merupakan kunci utama. Bermodalkan semangat saja tidaklah cukup. Tetapi dukungan dari semua pihak sangat kami perlukan. Susah payah merintis pesantren merupakan pengalaman yang sangat berharga,”terang Jaya, sapaan pria alumni Tebu Ireng ini.
“Membangun pesantren itu tidak mudah. Tidak semudah membalik telapak tangan. Semuanya perlu pengorbanan. Apalagi yang kita hadapi adalah anak-anak dengan latar belakang yang beraneka ragam. Semua ini adalah tugas dan tanggungjawab bagi kita. Kadang rasa kelelahan langsung sirna ketika melihat semangat para santri menghafal Quran,”ungkap Jaya
“Harapan kami kedepan, Baitul Mukhlasin akan semakin maju. Oleh karena itu, kepada orang tua jangan ragu menitip anak di sini,”pesannya lagi.
Asisten 3 Setda Lingga, Siswandi menyampaikan bahwa keberadaan Ponpes Baitul Mukhlasin Desa Musai perlu didukung. “Sebenarnya bisa menjadi contoh bagi desa-desa yang lain untuk mendirikan wadah pendidikan agama di desa sesuai dengan kemampuan. Membentengi generasi muda sejak dini merupakan tugas kita bersama,”kata Siswandi.
“Seiring dengan berjalannya waktu saya yakin Ponpes Baitul Mukhlasin kedepan akan maju. Pemkab Lingga melalui Dinas Pendidikan dan Bagian Kesra akan ikut memperhatikan keberadaan Ponpes yang ada di Lingga,”ucapnya.
Kades Musai, Syafri Sidik merasa terharu sekaligus bangga dengan kehadiran Pondok Pesantren Baitul Mukhlasin. “Insyaallah anak-anak akan terjaga akhlaknya serta bertambah ilmu agamanya. Daerah kita akan dicucuri rahmat oleh Allah SWT.
Pemerintah Desa dan seluruh elemen masyarakat akan terus mendukung program dan kegiatan yang dibuat oleh pengasuh pondok, “janji Kades 2 (dua) periode ini.
Penceramah, Raja Sofyan dalam tausyiahnya menyampaikan kepada jamaah agar janagn ragu melepaskan anak belajar di pesantren. “Anak yang hafiz alquran adalah anak yang alim dan anak yang sholeh. Di dunia saja sudah memberi keuntungan untuk orang tua, apalagi di akhirat kelak,”tutur Raja Sofyan.
Pesan Raja Sofyan lagi, hidupkan suasana agama di rumah. “Hadirkan Allah dan Rasul di dalam rumah, yaitu dengan banyak membaca quran dan hadis rosul,”pesannya lagi.
Selama 1 (satu) tahun berdiri Ponpes Baitul Mukhlasin sudah mulai dikenal bukan hanya oleh masyarakat Lingga, tapi hingga masyarakat di luar Lingga. Saat ini sudah ada santri dari anak suku laut, Pinang dan Batam.