Banjir Rob di Desa Nerekeh, Kades Salurkan 117 Sembako

Lingga MTONENEWS.com – Desa Nerekeh, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, dilanda musibah banjir rob yang mempengaruhi kehidupan masyarakat setempat. Akibatnya, aktivitas ekonomi, terutama para petani sagu yang menjadi mayoritas penduduk, terganggu hingga lebih dari seminggu. Sejak banjir melanda, para petani tidak dapat bekerja selama kurang lebih sembilan hari, sehingga kebutuhan dasar masyarakat pun ikut terdampak.

Dalam upaya meringankan beban masyarakat, Kepala Desa Nerekeh mengambil langkah cepat dengan mendistribusikan bantuan berupa 117 paket sembako. Bantuan tersebut disalurkan secara langsung kepada 117 kepala keluarga yang terdampak banjir, dengan prioritas diberikan kepada mereka yang tergolong rentan dan kehilangan penghasilan akibat bencana ini.

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Nerekeh menyampaikan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi meskipun aktivitas ekonomi terganggu.

“Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga, terutama para petani sagu yang kehilangan penghasilan karena tidak dapat bekerja selama banjir berlangsung,” ujarnya.

Musibah banjir rob ini tak hanya mengakibatkan gangguan ekonomi, tetapi juga mengancam keselamatan warga. Kendati demikian, hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa akibat bencana tersebut. Kepala desa menyatakan rasa syukur atas hal ini dan terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.

“Alhamdulillah sampai hari ini, warga kami masih diberikan kesehatan, namun kami tetap mewaspadai hal hal yang tidak terduga, semoga musibah ini cepat berlalu, amin,” ucapnya.

Pendistribusian bantuan sembako dilakukan secara terorganisir dengan melibatkan perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat. Proses penyaluran berjalan lancar dan diterima dengan baik oleh warga yang terdampak. Warga mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan ini, terutama di saat mereka tidak dapat mencari nafkah seperti biasanya.

Para petani sagu yang terdampak berharap situasi segera membaik agar mereka dapat kembali bekerja. Banjir yang merendam lahan sagu membuat mereka harus menunggu hingga lahan kering untuk memulai aktivitas kembali. Hal ini menambah tekanan ekonomi bagi mereka yang mengandalkan penghasilan harian.

Penulis : Topan

Pos terkait