Lingga – Desa Musai kembali menunjukkan prestasinya dalam dunia syiar Islam. Pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-X tingkat Kecamatan Lingga yang digelar di Desa Persiapan Cempaka, Kafilah Desa Musai berhasil meraih gelar juara umum ke-4. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 21 hingga 24 Februari 2024 ini diikuti oleh 10 desa dari berbagai wilayah Kecamatan Lingga.
MTQ tingkat kecamatan ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur’an. Prestasi Desa Musai dalam ajang ini menjadi bukti konsistensi mereka dalam melestarikan nilai-nilai agama. Tak hanya di tingkat kecamatan, Desa Musai juga kerap mencatatkan namanya di ajang MTQ maupun Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat Kabupaten Lingga.
Kepala Desa Musai, M. Nazum, menyampaikan rasa bangga dan syukurnya atas pencapaian tersebut. “Kami sangat senang karena Desa Musai kembali menorehkan prestasi. Sebagai desa Qur’an, kami juga memiliki para pelukis kaligrafi dari berbagai kelompok usia. Mudah-mudahan di tingkat kabupaten nanti, kita semua bisa memberikan hasil terbaik,” ujar Nazum saat ditemui di lokasi acara.
Nazum juga berharap agar para pelatih dan peserta terus meningkatkan kemampuan mereka. “Kepada para pelatih, keluarkan seluruh ilmu untuk membimbing anak didik kita. Dengan persiapan yang matang, insya Allah kita bisa memberikan yang terbaik di ajang MTQ tingkat kabupaten nanti,” tambahnya dengan penuh semangat.
Acara pembukaan MTQ ini diresmikan langsung oleh Camat Lingga, dan dihadiri oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lingga. Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak sebagai upaya memotivasi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih mendalami Al-Qur’an.
Plh. Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Lingga, M. Amin, S.HI, turut memberikan pandangannya. “Kita berharap tahun ini kualitas peserta semakin meningkat. Dahulu mungkin biasa-biasa saja, tapi sekarang harus ada kejutan yang berarti,” ujar Amin pada Selasa (20/02/2024). Ia juga menyoroti pentingnya pembinaan berkelanjutan untuk menciptakan generasi Qur’ani yang unggul.
Menurut Amin, tantangan terbesar saat ini adalah menumbuhkan semangat belajar yang mulai menurun di kalangan generasi muda. “Program yang baik tidak akan memberikan hasil maksimal tanpa aksi nyata. Ajang STQ dan MTQ bisa menjadi salah satu indikator keberhasilan pembinaan di masyarakat,” katanya.
Ketua Panitia Musabaqah Kecamatan Lingga, yang juga menjabat sebagai Ketua PMKL, menyatakan optimisme terhadap perkembangan peserta tahun ini. “Kami membutuhkan kolaborasi nyata dari berbagai pihak, baik pemerintah, tokoh masyarakat, maupun komunitas keagamaan. Kolaborasi ini harus diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan hanya wacana,” tegasnya.
Ia juga memuji semangat kerja rekan-rekan di desa dan kelurahan yang semakin solid. “Saya yakin, dengan kerja sama yang baik, Kecamatan Lingga bisa kembali merebut poin di ajang MTQ tingkat kabupaten yang akan digelar pada 2 Maret 2024 mendatang,” ungkapnya penuh percaya diri.
MTQ Kecamatan Lingga juga menjadi wadah bagi para peserta dari berbagai desa untuk menunjukkan bakat dan kemampuan mereka dalam seni membaca, menulis, dan memahami Al-Qur’an. Ajang ini dianggap sebagai salah satu bentuk syiar Islam yang efektif, sekaligus memotivasi masyarakat untuk terus mendalami ilmu agama.
Melalui pencapaian ini, Desa Musai berharap dapat terus meningkatkan kualitas pembinaan, sehingga mampu memberikan dampak positif yang lebih luas. “Semoga prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan desa, tetapi juga inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk lebih mencintai Al-Qur’an,” tutup Nazum.
Dengan semangat yang terus dijaga, Desa Musai optimis mampu memberikan yang terbaik di ajang MTQ tingkat Kabupaten Lingga mendatang. Seluruh pihak di Kecamatan Lingga pun berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus menjadi sarana memperkuat nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat. (TP)