MTONENEWS.COM – Langkah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mengintegrasikan ekosistem Ultra Mikro (UMi) dinilai harus bisa mempengaruhi para pelaku usaha ultra mikro (UMi) tersebut khususnya dalam hal literasi keuangan. Holding Ultra Mikro merupakan sinergi PT Bank Rakyat Indonesia, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani.
Dia menjelaskan, selama ini sektor UMi telah memberikan kontribusi pada PDB nasional hingga mencapai sekitar 37 persen, dan menyerap 107,4 juta atau 89,04 persen dari total tenaga kerja nasional.
“Namun dari 57 juta pelaku UMi, baru 20 persen saja yang mengakses lembaga keuangan formal untuk pembiayaan usaha,” kata Primus dalam keterangan tertulisnya, Selasa 8 Juni 2021.
Anggota Komisi VI DPR RI, Primus Yustisio menjelaskan, UMi ini juga akan memperkuat sinergi tiga BUMN tersebut. Tentunya untuk membangun UMKM yang lebih kuat dari sisi permodalan, pemberdayaan, hingga pemasaran.
Holding tiga BUMN ini pun mengintegrasikan keunggulan masing-masing BUMN, misalnya melalui integrasi agen pegadaian serta co-location dengan BRI yang akan memperluas akses dan meningkatkan efisiensi investasi jaringan.
Hal ini belum termasuk peran pemberdayaan PT PNM, yang juga akan lebih sustainable di mana nasabah akan dapat ‘naik kelas’ secara terstruktur dalam satu ekosistem usaha.
Primus menegaskan, selama ini para pelaku UMi sebenarnya memiliki skill atau kemampuan, namun mereka kurang diberdayakan. Hal itu diiringi pula dengan rendahnya inovasi, sehingga nilai tambah dari produk UMi pun rendah.
“Karenanya, walaupun para pelaku UMi itu punya inovasi, tapi nyatanya mereka tetap kesulitan mengakses modal usaha. Dengan Integrasi tiga BUMN ini, maka ekosistem ultra mikro juga akan terbentuk secara konvergen dari sisi pembiayaan dan pemberdayaan,” ujarnya.