Tokoh Muda Lingga, Yusri Mandala Kecam Tindakan Wartawan Penyebar Fitnah dan Berita Bohong

LINGGA, MTONENEWS. COM- Yusri Mandala angkat bicara, tokoh muda Kabupaten Lingga yang kerap disapa Babah, menyuarakan kecaman keras terhadap seorang oknum wartawan yang diduga menyebarkan berita bohong dan fitnah mengenai Sekretaris Dewan Lingga serta istri Bupati M. Nizar. Mandala menyatakan bahwa tindakan tersebut sangat meresahkan masyarakat dan pejabat di Kabupaten Lingga.

Mandala menyoroti bahwa oknum wartawan yang berasal dari Tanjung Pinang ini justru menimbulkan kegaduhan di Lingga, meskipun awalnya datang dengan niat mencari penghidupan di daerah tersebut, namun seakan semakin meraja lela. Ia berharap agar aparat penegak hukum dapat melakukan penelusuran terhadap rekam jejak oknum wartawan ini, mengingat adanya banyak laporan negatif dari masyarakat serta pejabat di wilayah Pancur.

Bacaan Lainnya

Bahkan menurut Baba, semestinya Oknum tersebut dalam menjalankan profesi  jurnalisnya harus berlandaskan ketentuan Undang-Undang pers yang beasaskan Kode Etik yang benar-benar Berintegritas dan Profesional untuk memenuhi hak Publik. Harapan Baba kepada Insan Pers yang saat ini menyoroti Insiden ini agar tidak mudah terprovokasi oleh Oknum yang bisa memalukan nama Profesi Jurnalis.

“Dia sangat jauh untuk dapat dikatakan bisa menjalankan profesinya secara berintegritas dan Profesional. Karena setahu saya Oknum tersebut tidak memiliki Sertifikasi Uji Kompetensi dari Lembaga Pers maupun Asosiasi Pers, Namun dia berlindung dengan nama besar Profesi Wartawan. Padahal, Kami selalu menyambut baik siapa pun yang datang ke kampung kami untuk mencari rezeki, tetapi jika kehadirannya malah sering membuat keributan dan meresahkan masyarakat, itu tidak bisa dibiarkan, dia sebut ” ujar Mandala, Sabtu (26/10/24).

Keluhan dari Warga Pancur dan Sekitarnya
Mandala juga menyampaikan bahwa masyarakat di Kelurahan Pancur dan sekitarnya sudah merasa terganggu dengan pemberitaan yang disebarluaskan oleh oknum wartawan tersebut. Ia menyebut bahwa pemberitaan yang ditulis sering kali tidak akurat dan terkesan asal-asalan, sehingga membuat warga merasa tidak nyaman.

“Siapa pun yang datang ke kampung kami selalu kami sambut dengan baik, karena kami orang Melayu mengedepankan sopan santun, tata krama, dan adab. Namun, jika kedatangannya justru mengganggu kenyamanan dan membuat keributan, seperti yang terjadi beberapa hari lalu di Hotel Winner Pancur, saya sebagai orang kampung sangat marah,” tegas Mandala.

Seorang warga berinisial AB juga mengungkapkan kekesalannya. Menurut AB, banyak warga Pancur yang merasa terganggu dengan pemberitaan yang tidak sesuai fakta di lapangan. “Banyak yang terganggu atas pemberitaan yang tidak benar. Ini jelas meresahkan kami,” ujar AB dengan nada kesal.

Kasus Kerusuhan terkait Isu PLN
Mandala juga mengingatkan kejadian panas di Pancur baru-baru ini terkait isu PLN. Ia mengatakan bahwa oknum wartawan tersebut hampir menjadi sasaran amukan massa akibat pemberitaan provokatif yang dianggap salah dan menyudutkan masyarakat Pancur. Menurut laporan warga, oknum wartawan ini dianggap sebagai provokator yang menyebabkan ketegangan antara masyarakat dan aparat penegak hukum.

Seorang warga lainnya, berinisial EL, bahkan mengungkapkan keresahan yang dirasakan oleh masyarakat Pancur. Warga setempat disebut-sebut telah meminta agar oknum wartawan tersebut meninggalkan Pancur karena dinilai meresahkan.

“Banyak warga yang sudah merasa terganggu, sampai-sampai muncul suara pengusiran agar dia segera meninggalkan kampung kami,” tambah EL.

Ajakan untuk Masyarakat Tetap Bijak
Yusri Mandala mengajak masyarakat Lingga untuk tetap bijak dalam menanggapi isu yang beredar. Ia juga mengharapkan adanya langkah tegas dari aparat hukum terhadap oknum wartawan yang dinilai menyalahgunakan profesinya demi kepentingan pribadi.

Mandala menyampaikan bahwa insiden ini menjadi pengingat pentingnya Integritas dan profesionalitas dalam dunia jurnalistik agar berita yang disajikan kepada masyarakat benar-benar berimbang dan dapat dipercaya.

Pos terkait